Jenis-Jenis Kayu dan Kegunaannya
Jenis-Jenis Kayu dan Kegunaannya Kegiatan penentuan jenis kayu, atau identifikasi jenis kayu, merupakan bagian integral dari rangkaian pengujian. Ini tidak hanya untuk memenuhi persyaratan pengujian, tetapi juga memiliki signifikansi besar bagi pemerintah, produsen, dan konsumen. Bagi pemerintah, penentuan jenis kayu berperan dalam menetapkan pungutan negara (PSDH dan DR) berdasarkan wilayah asal dan jenis kayu. Selain itu, hal ini membantu mencegah penyimpangan di mana kayu yang dilarang dapat diperdagangkan dengan menggunakan nama lain.
Bagi produsen, penentuan jenis kayu bukan hanya untuk membayar pungutan pemerintah, tetapi juga penting dalam proses produksi dan pemasaran. Setiap jenis kayu memiliki sifat dan karakteristik unik, memerlukan penanganan khusus dalam pengolahan. Bagi konsumen, pengetahuan tentang jenis kayu memudahkan pemilihan kayu sesuai kebutuhan.
Metode Pengenalan Jenis Kayu:
- Pemeriksaan Sifat Kasar (Makroskopis):
- Warna kayu teras.
- Tekstur (struktur pada bidang lintang).
- Arah serat.
- Gambar pada bidang radial dan tangensial.
- Berat jenis.
- Kesimpulan saat meraba kayu.
- Lingkaran tumbuh.
- Bau.
- Pemeriksaan Sifat Struktur (Mikroskopis):
- Pori (vessel): Berbentuk pembuluh dengan arah longitudinal.
- Parenkim: Sel dengan dinding tipis, berhubungan dengan pori atau tidak.
- Jari-jari (Rays): Parenkim dengan arah horizontal, berdasarkan ukuran lebar dan keseragaman.
- Saluran interseluler: Aksial (longitudinal) dan radial (sejajar jari-jari).
- Saluran getah: Bentuk lensa.
- Tanda kerinyut: Ujung jari-jari yang bertingkat-tingkat, terlihat pada bidang tangensial.
- Gelam tersisip: Kulit yang tersisip di antara kayu.
Sifat fisik (makroskopis) dapat diamati dengan panca indera, sedangkan sifat struktur (mikroskopis) memerlukan alat bantu seperti loupe.
Pentingnya Sifat Fisik dan Struktur:
- Sifat Fisik (Kasar): Warnai dan sifati kayu.
- Sifat Struktur (Mikroskopis): Identifikasi pori, parenkim, jari-jari, saluran interseluler, saluran getah, tanda kerinyut, dan gelam tersisip.
Penggunaan Kunci Pengenalan Jenis Kayu:
- Sistem Kartu: Keterangan sifat-sifat kayu ditulis pada kartu pos dengan nama jenis kayu di tengahnya. Kartu yang jatuh setelah ditusuk dengan kawat memberikan identifikasi jenis kayu.
- Sistem Dikotom: Pengelompokan dua-dua berdasarkan persamaan sifat-sifat kayu. Dengan penelusuran menggunakan kunci dikotom, dapat ditemukan nama jenis kayu yang diidentifikasi.
Kedua metode ini memiliki kelemahan, terutama jika kayu yang akan diidentifikasi tidak termasuk dalam koleksi. Semakin banyak koleksi kayu yang dimiliki dan sifat-sifatnya didokumentasikan, semakin efektif sistem ini dalam menentukan jenis kayu.
Alat pengukur kadar air kayu
Dalam bidang teknologi bahan kayu, analisis struktur kayu menjadi langkah awal yang sangat penting. Hal ini diperlukan untuk menentukan bagian kayu yang optimal dalam pembuatan karya, serta mengidentifikasi bagian-bagian yang kurang cocok untuk proses pengerjaan karya ukir atau kriya.
Struktur Kayu:
Sebagian besar kayu terdiri dari sel-sel pembuluh dengan sumbu panjang sejajar batang. Sel-sel ini dibentuk oleh selulosa dan diikat bersama oleh lignin, suatu bahan penyemen. Arah sumbu panjang ini dikenal sebagai arah serat kayu, suatu aspek yang krusial untuk diperhatikan karena sifat kayu bervariasi tergantung pada apakah seratnya sejajar atau tegak lurus terhadap arah serat.
Penampang Pohon (Melintang):
- Kulit Luar (Outer Bark):
- Kering dan berfungsi sebagai pelindung.
- Kulit Dalam (Bast):
- Lunak dan basah, berperan dalam pengangkutan bahan makanan dari daun ke bagian lain pohon.
- Kambium:
- Berada di dalam kulit dalam, bertanggung jawab untuk pembentukan sel-sel kulit dan sel-sel kayu.
- Kayu Gobal (Sapwood):
- Biasanya berwarna keputih-putihan, berperan dalam pengangkutan air dan zat makanan dari tanah ke daun.
- Kayu Teras (Heartwood):
- Berwarna lebih gelap dari kayu gobal. Lebih tahan terhadap serangan serangga, bubuk kayu, jamur, dsb. Umumnya digunakan dalam keperluan konstruksi, pembuatan mebel, dll.
- Hati (Pith):
- Lingkaran kecil di bagian tengah batang kayu.
- Jari-jari Teras (Rays):
- Menghubungkan berbagai bagian pohon untuk menyimpan dan mentransfer bahan makanan.
Analisis ini memberikan wawasan yang mendalam tentang struktur kayu dan bagian-bagian kritisnya. Pengetahuan ini menjadi dasar penting dalam pemanfaatan kayu untuk berbagai keperluan, mulai dari seni ukir hingga industri konstruksi.
Kepadatan Kayu
Kepadatan kayu memiliki keterkaitan yang erat dengan berat jenis kayu dan kekuatan kayu. Semakin ringan kayu, semakin rendah kepadatannya, dan sebaliknya, semakin berat kayu, semakin tinggi kepadatannya.
a. Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat dan volume kayu dalam keadaan kering udara dengan kadar air sekitar 15%.
b. Kekuatan Kayu
Secara umum, dapat diakui bahwa kayu yang memiliki berat jenis tinggi juga memiliki kekuatan yang tinggi. Kekuatan, kekerasan, dan sifat teknis lainnya pada kayu cenderung sejalan dengan berat jenisnya. Meskipun demikian, terdapat faktor lain yang mempengaruhi kekuatan kayu, seperti susunan struktural kayu tersebut.
Klasifikasi kayu berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua kategori utama:
a. Kayu Berdaun Jarum (Konifer)
Beberapa contoh kayu yang termasuk dalam kategori kayu berdaun jarum antara lain adalah Kayu Agatis (damar, damar pilau), kayu melur (kayu putri, kayu cina, kayu embun, jamuju), serta Tusam (hujam, pinus, markus, pine, sumatera pine).
b. Kayu Berdaun Lebar
Kayu-kayu yang termasuk dalam kategori kayu berdaun lebar antara lain adalah Kayu Balsa, kayu jati, kayu cendana, bungur, dan lain sebagainya.
Sifat-sifat kayu dapat dikelompokkan menjadi empat kelas berdasarkan karakteristiknya:
- Kelas Kayu Istimewa
Kayu jenis kelas istimewa melibatkan jenis kayu seperti Kayu Balsa, Kayu Jati, Kayu Ebony, Kayu Cendana, Kayu Salimuli, dan sebagainya. Kayu-kayu ini memiliki karakteristik istimewa dan umumnya digunakan untuk keperluan khusus.
- Kelas Kayu Awet
Jenis kayu dalam kelas ini mencakup Kayu Rengas, Kayu Cempaka, Kayu Gofasa, Kayu Sono Kembang, Kayu Ulin, Kayu Bungur, dan sejenisnya. Kayu-kayu ini termasuk dalam kelas awet dan sering digunakan dalam konstruksi dan furnitur karena daya tahan yang baik terhadap cuaca dan serangan hama.
- Kelas Kayu Cukup Awet
Kelas ini melibatkan jenis kayu seperti Kayu Mahoni, Kayu Sindur, Kayu Sungkai, Kayu Meranti Merah, dan sejenisnya. Meskipun tidak sekuat kayu dalam kelas awet, kayu-kayu ini tetap memiliki daya tahan yang cukup baik.
- Kelas Kayu Agak Awet dan Tidak Awet
Kelas ini mencakup jenis kayu seperti Kayu Jelutung, Kayu Medang, Kayu Surian, Kayu Durian, dan lainnya. Kayu dalam kelas ini memiliki daya tahan yang bervariasi, baik sebagian maupun kurang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.
Jenis-jenis Kayu yang Baik untuk Pekerjaan Mengukir
Pekerjaan mengukir membutuhkan jenis kayu dengan serat yang halus dan padat, serat lurus, sedikit mata kayu, dan kembang susut yang minim. Beberapa jenis kayu yang umumnya digunakan untuk pekerjaan mengukir atau pembuatan mebel antara lain:
- Kayu Jati: Renyah, padat, tahan terhadap serangan hama kayu, dan memiliki warna coklat muda ketika tua.
- Kayu Mahoni: Padat, jarang mata kayu, bagus untuk perabot rumah tangga dan ukiran, sedang dalam pengerjaan.
- Kayu Sono Keling: Bagus untuk kerajinan ukir, padat, agak keras, dan berwarna coklat kehitam-hitaman.
- Kayu Ebony: Bagus untuk mengukir meskipun perlu penanganan ekstra, berwarna hitam kelabu dengan variasi warna lebih muda.
- Kayu Balsa: Mudah dikerjakan, serat lurus bergelombang, cocok untuk seni ukir.
- Kayu Rengas: Coklat merah kekuning-kuningan, sedang sampai keras, sulit dalam pengerjaan, kecil kemungkinan kembang susut, namun memiliki daya retak tinggi.
- Kayu Jelutung: Warna putih atau kekuning-kuningan, mudah dikerjakan, kembang susut kecil, serat lurus dan tekstur halus.
- Kayu Surian: Warna merah daging, mudah dikerjakan, memiliki daya retak tinggi, serat lurus, bergelombang, tekstur agak halus.
- Kayu Sono Kembang: Warna kuning/coklat tua, mudah dikerjakan, kembang susut kecil, daya retak kecil, tekstur halus hingga agak kasar, serat lurus, bergelombang.
Alat pengukur kadar air kayu
Jenis-Jenis Kayu dan Kegunaannya
OKE